Selasa, 13 Agustus 2013

dukun beranak



18 Juni 1994 bukanlah awal penjajahan di Indonesia ? betulkan ? yah emang bukan dan kenapa gue tulis yah ? hahahaha, tentu ada alasanya dibalik tanggal dan tahun itu, kala itu malam yang sangat gelap dan pekat ditemani dengan petir yang sangat dahsyat terlihat seorang bapak-bapak tengah berkeliaran malam-malam dengan payung pergi menyusuri jalan dengan hujan yang sangat lebat, apa yang anda vikirkan jika melihat bapak-bapak seperti demikian ? yah,,, benar seperti sedang mencari sesuatu yang akan dia temui, dan benar sekali apa yang ada diotak anda bapak itu adalah adalah bokap gue yang lagi nyari dukun beranak, malam itu deras sekali hujan turunsehingga bokap gue sulit sekali menyusuri jalan karena harus melewati 2 sawah dan 1 sungai, maklumlah inikan jaman dulu, hehehehe, tapi dengan semangat juang yang tinggi akhirnya bokap gue sampai kerumah dukun beranak itu dengan tubuh yang basah kuyup, ?, lahhh... ko basah sih ? bukanya tadi diatas duceritain pakai payung ? hahaha. Oh iyah sori gue lupa nulis, bokap gue kebashan karena pada saat melewati sungai jembatanya runtuh sekitar dua hari sebelumnya jadi bokap gue harus nyebrangin itu sungai yang sedalam dada tanpa jembatan, cup, cup, kasihan.. hahaha. Tapi itulah perjuangan seorang ayah tak pernah berhenti demi apa-apa yang ingin dicapainya karena bokap gue adalah pahlawan bertopeng yang setia pada my mom, alias nyokap gue.
           Sampailah ayah ku dangan hela nafas kelelahan karena melawti jalan yang begitu terjal tak mudah dilalui, sedikit menghela nafas ayahpun mengetuk pintu rumah dukun yang reyot itu, sambil mengetuk pintu “tok, to, tok,, asslamualaikum emak, mak,, tolong mak isteri saya sudah mau melahirkan mak tolong makk” namun tidak da respon dari rumah gubuk kecil itu, ayahpun semakin resah, gelisah dan khawatir takut isterinya yaitu ibu ku keburu keluar bayi dan tidak bisa diselamatkan, akhirnya dengan sedikit suara kencang atau agak berteriak ayah mengetuk pintu itu kembali dengan sedikit keras “to ! tok ! tok !,,, emakk tolong mak !!! isteri saya mau melahirkan mak tolong !! emak ada di dalamkan !”.  akhirnya emakpun menyaut suara ayah“sebentar cuuuukkkk,, emak belum klimaks sedikit lagi sma abah”. Ayahpun tercengang mendengar ucapan emak itu, sambil sedikit berteiak lagi ayah melanjutkan pembicaraanya diluar dengan berteriak “emmaakkk !~ ayo cepat keluar makk kasihan isteri saya mak”. Tak lama kemudian ayah tercengan melihat dandanan emak keluar dari pintu dengan busana bikini, bukan tercengan tergoda melainkan aneh dan “uhhhh,,, nenek nenek masih doyan pakai busana bikini, ga akan nafsu mak liatnya juga” ujar ayah dalam hati , nenekpun  berkata “ kan emak tadi udah bilang emak belum klimaks sama si abah cuuukkk,, lagi hot-hotnya maen ganggu aja”. Dengan wajah kesal ayah meraung dalam hati “Tobat,,tobatt,, tua tua udah bau tanah masih aja dooyan adegan ranjang, jangan ini dukun beranak kebanyakan nonton film dewasa”. Ujar dongkol ayah dalam hati, hahahaha. Ayahpun berkata kembali “Ya udah mak,, ayoo cepetan isteri saya sudah mau melahirkan”. Sang dukun itupun menjawab “baiklah cukk sebentar emak ganti pakaian dulu”. Tanpa lama nenekpun masuk kembali masuk ke rumahnya untuk berganti busana,10 menit berlalu emakpun sudah selsai berganti busana, namun diluar hujan masih lebat emakpun berkata “cuuk ini hujanya masih deras bagaimana?”. Ayahpun menjawab “sudahlah mak, kan saya bawa payung jadi pakai payung saja” emakpun menjawab kembali “baiklah kita berangkat” akhirnya ayah dan sang emak dukun beranak itu berangkat ke rumah ku, untuk membantu ibu melahirkan, dengan jalan yang terjal emak dan ayah berjuang melalui jalan-jalan yang licin karena pada saat itu jalanya masih tanah, sampailah pada saat mereka berdua tiba didepan sungai, ayahpun kebingungan bagaimana caranya untuk melewati sungai ini, tanpa lama bervikir “ayo mak naik !!”. emakpun binging “naik apa cuuukk, ga da perahu apalagi kapal terbang kok emak disuruh naik “ ayahpun menjawab “naik punggung saya emak, emak saya gendong untuk melewati sungai ini”. Hahahahaha, harusnya pada waktu itu lagu mbah surip idah tenar yah,, sambil gendong-gendonga ngelawatin sungai pakai soundtrack lagu mbah surip kayanya cuco deh hahaha, Sambil nggendong ada lagunya.
           Tak gendong kemana-mana
           Tak gendong kemana-mana
           Enak to assik to...
           Where are you going ?
           Oke my darling,,, ha ! ha ! ha !
           Akhirnya ayahpun menggendong nenek dukun itu untuk menyebrangi sungai yang lumayan dalam. Ayahpun merasa keheranan dan kebingungan sambil menggendong nenek ia berkata “Nek boleh saya tanya sesuatu ?” dengan sedikit tawa dan rasa nyaman digendong ayah nenek itupun menjawab “Iyah boleh cuuk, asal jangan tanya nenek jomblo ato ngga yah ?” , dalam hati ayah berkata “wueddas ni nenek nenek, mana doyan saya sama kapret kumel begini, hadduh nek, nek,,”, akhirnya ayahpun mengajukan pertanyaan yang ingin di utarakanya, “gini nek, nenekan sudah rentan, tapi kok berat banget yah nek, ampe kerasa mau encok gini”, nenekpun tertawa sambil berkata “cuuk, cuuk, krliatanya sih tua kaya tidak berat tapi qlo udah dibuka nenek mirip artis bollywodd, jadi wajar berat juga kan dalemanya masih bohay dan berisi,hahahahaha”,  nenek itupun tertawa dan ayah hanya dim kesal sambil menahan kentut. Hahahahahaha.
           Tak lama kemudian ayahpun sampai ditepi sungai sudah selesai menyebrangi sungainya, tanpa lama ayahpun menurunkan sang nenek dari punggungnya, seraya berkata “Nek maaf, boleh saya minta tolong”, nenekpun menjawab “yah bolehlah cuuk, asal jangan minta dicium takut abah marah dan cemburu”, ayahpun menampilkan wajah kesalnya karena jawaban nenek yang selalu nyeleneh, dalam hati ayah berkata, “dasar nenek ganjen, kali ini saya kerjain anda.”, sambil membalikan punggung ke arah wajah nene dengan sedikit membungkuk ayah meminta tolong seolah sakit terasa sakit punggungnya, “anu nek,, ini punggung saya terasa sakit biasa tolong luruskan bonggkok yang terasa sakit ini?”, nenekpun tak tega melihat ayah yang terlihat namoak kesakitan di punnggungnya, seraya berkata, “baiklah cuk, sebentar nenek luruskan punggungnya , tapi kalau sakit ditahan yah?”, nenekpun menyentuh punggung ayah dan siap meluruskan punggung ayah yang bunggkuk itu kedepan, dan kagetlah nenek setelah tanganya di mendorong bungkukkan dipunggung ayah “kreekkkk,, breeeeeettttttttttt,,, ttuuuuttttt,,, tiiitttttt,,, ahhhhh legaa”, kontan nenek heran seraya berkatanya “kok suaranya aneh sih bisa kreekkkk,, breeeeeettttttttttt,,, ttuuuuttttt,,, tiiitttttt,,, begitu cuuk?”, ayahpun tertawa dan berkata “hahahahahaha,, iyah nek punggung saya sakit karna nahan kentut dan suara itu adalah suara kentut saya nek, hhahahahahahah”, nenekpun memberikan wajah kesal karena telah dijaili ayah,.
           Tak terasa percakapan ayah dan nenek itu mengantarkan mereka berdua sampai ke rumah ku, dan siap untuk melahirkan seorang anak, yang harapanya dalah cantik, baik dan cerdas, tentunya harapan semua ayah dan ibu ingin memiliki seoarang anak yang demikian, nenekpun tengan siap berganti pakaian, dan menyiapakan alat-alat untuk mengangeluarkan bayi dari rahim ibu, namun karena bukan dokter hanya dukun beranak, nenek itu hanya mempersiapkan kedua tanganya dan potongan kain untuk menyanggah sang bayi keluar, nenek sudah siap dan inilah saat yang dinantikan dan menegangkan karena jika salah sidikit maka 2 nyawa akan melayang. Nenekpun sudah siap dengan praktiknya, seraya menatap wajah mamah nenek berkata
Nenek : “bagaimana bu, ARE YOU READY ?”,
Ibu : dengan nada mendesah tak kuasa ibu menjwab “uhhh,,,eessshhh,,siap nek,”,
Nenek : “Baiklah tari nafas lalu keluarkan perlahan yah ?”,
Ibu : Wajah Bingung, “Intruksi nek ?”,
Nenek : “Apalagi sih ?”
Ibu : wajah bingung “Apanya yang dikeluarin nek ?”
Nenek : >,< wajah kesal “Yah bayinyalah, kan kamu mau melahirkan?”,
Ibu : “Oh iyah nek, saya lupa,”.
Nenek : :-O , >,<bodoh !!!!!!!!!!
Akhirnya ibukupun melanjutkan menarik nafas dan mengeluarkan nafas bahasa gaulnya Ngeden hahahaha, nenekpun terus menyemangati “ayoo nak,, keluarkan , tarik nafas perlahan, jangan digojek dan digoyang , ayoo sedikit lagi, ya, yaaa, yaa, mulai keluar ayoo,, sedikit lagiii, dan aaaaahhhhhhh gooolllll !!!!” , ayah melihat nenek dengan wajah sedikit aneh , sambil berkata dalam hati “ini dukun aneh, mau ngelahirin aja kaya sepak bola pake segala gool dan yg heranya lagi mau melakukan persalinan pake chelse football club, kayanya emang salah manggil dukun nih, “ >,<,,, hahahahahaha, namun ayah sudah tak memperdulikanya lagi karena anaknya sudah lahir dan itulah kisah tragis kelahiran gue, yang sedikit aneh, inilah catatan hidup gue yang baru mau gue mulai, gue jun kelahiran dukun beranak sejagat. Hahahahaha.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar