18
Juni 1994 bukanlah awal penjajahan di Indonesia ? betulkan ? yah emang bukan
dan kenapa gue tulis yah ? hahahaha, tentu ada alasanya dibalik tanggal dan
tahun itu, kala itu malam yang sangat gelap dan pekat ditemani dengan petir
yang sangat dahsyat terlihat seorang bapak-bapak tengah berkeliaran malam-malam
dengan payung pergi menyusuri jalan dengan hujan yang sangat lebat, apa yang
anda vikirkan jika melihat bapak-bapak seperti demikian ? yah,,, benar seperti
sedang mencari sesuatu yang akan dia temui, dan benar sekali apa yang ada
diotak anda bapak itu adalah adalah bokap gue yang lagi nyari dukun beranak,
malam itu deras sekali hujan turunsehingga bokap gue sulit sekali menyusuri
jalan karena harus melewati 2 sawah dan 1 sungai, maklumlah inikan jaman dulu,
hehehehe, tapi dengan semangat juang yang tinggi akhirnya bokap gue sampai
kerumah dukun beranak itu dengan tubuh yang basah kuyup, ?, lahhh... ko basah
sih ? bukanya tadi diatas duceritain pakai payung ? hahaha. Oh iyah sori gue
lupa nulis, bokap gue kebashan karena pada saat melewati sungai jembatanya
runtuh sekitar dua hari sebelumnya jadi bokap gue harus nyebrangin itu sungai
yang sedalam dada tanpa jembatan, cup, cup, kasihan.. hahaha. Tapi itulah
perjuangan seorang ayah tak pernah berhenti demi apa-apa yang ingin dicapainya
karena bokap gue adalah pahlawan bertopeng yang setia pada my mom, alias nyokap
gue.
Sampailah ayah ku dangan hela nafas
kelelahan karena melawti jalan yang begitu terjal tak mudah dilalui, sedikit
menghela nafas ayahpun mengetuk pintu rumah dukun yang reyot itu, sambil
mengetuk pintu “tok, to, tok,,
asslamualaikum emak, mak,, tolong mak isteri saya sudah mau melahirkan mak
tolong makk” namun tidak da respon dari rumah gubuk kecil itu, ayahpun
semakin resah, gelisah dan khawatir takut isterinya yaitu ibu ku keburu keluar
bayi dan tidak bisa diselamatkan, akhirnya dengan sedikit suara kencang atau
agak berteriak ayah mengetuk pintu itu kembali dengan sedikit keras “to ! tok ! tok !,,, emakk tolong mak !!!
isteri saya mau melahirkan mak tolong !! emak ada di dalamkan !”. akhirnya emakpun menyaut suara ayah“sebentar cuuuukkkk,, emak belum klimaks
sedikit lagi sma abah”. Ayahpun tercengang mendengar ucapan emak itu,
sambil sedikit berteiak lagi ayah melanjutkan pembicaraanya diluar dengan
berteriak “emmaakkk !~ ayo cepat keluar
makk kasihan isteri saya mak”. Tak lama kemudian ayah tercengan melihat
dandanan emak keluar dari pintu dengan busana bikini, bukan tercengan tergoda
melainkan aneh dan “uhhhh,,, nenek nenek
masih doyan pakai busana bikini, ga akan nafsu mak liatnya juga” ujar ayah
dalam hati , nenekpun berkata “ kan emak tadi udah bilang emak belum
klimaks sama si abah cuuukkk,, lagi hot-hotnya maen ganggu aja”. Dengan
wajah kesal ayah meraung dalam hati “Tobat,,tobatt,,
tua tua udah bau tanah masih aja dooyan adegan ranjang, jangan ini dukun
beranak kebanyakan nonton film dewasa”. Ujar dongkol ayah dalam hati,
hahahaha. Ayahpun berkata kembali “Ya
udah mak,, ayoo cepetan isteri saya sudah mau melahirkan”. Sang dukun
itupun menjawab “baiklah cukk sebentar
emak ganti pakaian dulu”. Tanpa lama nenekpun masuk kembali masuk ke
rumahnya untuk berganti busana,10 menit berlalu emakpun sudah selsai berganti
busana, namun diluar hujan masih lebat emakpun berkata “cuuk ini hujanya masih deras bagaimana?”. Ayahpun menjawab “sudahlah mak, kan saya bawa payung jadi
pakai payung saja” emakpun menjawab kembali “baiklah kita berangkat” akhirnya ayah dan sang emak dukun beranak
itu berangkat ke rumah ku, untuk membantu ibu melahirkan, dengan jalan yang
terjal emak dan ayah berjuang melalui jalan-jalan yang licin karena pada saat
itu jalanya masih tanah, sampailah pada saat mereka berdua tiba didepan sungai,
ayahpun kebingungan bagaimana caranya untuk melewati sungai ini, tanpa lama
bervikir “ayo mak naik !!”. emakpun
binging “naik apa cuuukk, ga da perahu
apalagi kapal terbang kok emak disuruh naik “ ayahpun menjawab “naik punggung saya emak, emak saya gendong
untuk melewati sungai ini”. Hahahahaha, harusnya pada waktu itu lagu mbah
surip idah tenar yah,, sambil gendong-gendonga ngelawatin sungai pakai
soundtrack lagu mbah surip kayanya cuco deh hahaha, Sambil nggendong ada
lagunya.
Tak
gendong kemana-mana
Tak gendong kemana-mana
Enak to assik to...
Where are you going ?
Oke my darling,,, ha ! ha ! ha !
Akhirnya ayahpun menggendong nenek
dukun itu untuk menyebrangi sungai yang lumayan dalam. Ayahpun merasa keheranan
dan kebingungan sambil menggendong nenek ia berkata “Nek boleh saya tanya sesuatu ?” dengan sedikit tawa dan rasa
nyaman digendong ayah nenek itupun menjawab “Iyah
boleh cuuk, asal jangan tanya nenek jomblo ato ngga yah ?” , dalam hati
ayah berkata “wueddas ni nenek nenek,
mana doyan saya sama kapret kumel begini, hadduh nek, nek,,”, akhirnya
ayahpun mengajukan pertanyaan yang ingin di utarakanya, “gini nek, nenekan sudah rentan, tapi kok berat banget yah nek, ampe
kerasa mau encok gini”, nenekpun tertawa sambil berkata “cuuk, cuuk, krliatanya sih tua kaya tidak
berat tapi qlo udah dibuka nenek mirip artis bollywodd, jadi wajar berat juga
kan dalemanya masih bohay dan berisi,hahahahaha”, nenek itupun tertawa dan ayah hanya dim kesal
sambil menahan kentut. Hahahahahaha.
Tak lama kemudian ayahpun sampai
ditepi sungai sudah selesai menyebrangi sungainya, tanpa lama ayahpun
menurunkan sang nenek dari punggungnya, seraya berkata “Nek maaf, boleh saya minta tolong”, nenekpun menjawab “yah bolehlah cuuk, asal jangan minta dicium
takut abah marah dan cemburu”, ayahpun menampilkan wajah kesalnya karena
jawaban nenek yang selalu nyeleneh, dalam hati ayah berkata, “dasar nenek ganjen, kali ini saya kerjain
anda.”, sambil membalikan punggung ke arah wajah nene dengan sedikit
membungkuk ayah meminta tolong seolah sakit terasa sakit punggungnya, “anu nek,, ini punggung saya terasa sakit
biasa tolong luruskan bonggkok yang terasa sakit ini?”, nenekpun tak tega
melihat ayah yang terlihat namoak kesakitan di punnggungnya, seraya berkata, “baiklah cuk, sebentar nenek luruskan
punggungnya , tapi kalau sakit ditahan yah?”, nenekpun menyentuh punggung
ayah dan siap meluruskan punggung ayah yang bunggkuk itu kedepan, dan kagetlah
nenek setelah tanganya di mendorong bungkukkan dipunggung ayah “kreekkkk,, breeeeeettttttttttt,,,
ttuuuuttttt,,, tiiitttttt,,, ahhhhh legaa”, kontan nenek heran seraya
berkatanya “kok suaranya aneh sih bisa
kreekkkk,, breeeeeettttttttttt,,, ttuuuuttttt,,, tiiitttttt,,, begitu cuuk?”, ayahpun
tertawa dan berkata “hahahahahaha,, iyah
nek punggung saya sakit karna nahan kentut dan suara itu adalah suara kentut
saya nek, hhahahahahahah”, nenekpun memberikan wajah kesal karena telah
dijaili ayah,.
Tak terasa percakapan ayah dan nenek
itu mengantarkan mereka berdua sampai ke rumah ku, dan siap untuk melahirkan
seorang anak, yang harapanya dalah cantik, baik dan cerdas, tentunya harapan
semua ayah dan ibu ingin memiliki seoarang anak yang demikian, nenekpun tengan
siap berganti pakaian, dan menyiapakan alat-alat untuk mengangeluarkan bayi
dari rahim ibu, namun karena bukan dokter hanya dukun beranak, nenek itu hanya
mempersiapkan kedua tanganya dan potongan kain untuk menyanggah sang bayi
keluar, nenek sudah siap dan inilah saat yang dinantikan dan menegangkan karena
jika salah sidikit maka 2 nyawa akan melayang. Nenekpun sudah siap dengan
praktiknya, seraya menatap wajah mamah nenek berkata
Nenek
: “bagaimana bu, ARE YOU READY ?”,
Ibu
: dengan nada mendesah tak kuasa ibu menjwab “uhhh,,,eessshhh,,siap nek,”,
Nenek
: “Baiklah tari nafas lalu keluarkan
perlahan yah ?”,
Ibu
: Wajah Bingung, “Intruksi nek ?”,
Nenek
: “Apalagi sih ?”
Ibu
: wajah bingung “Apanya yang dikeluarin
nek ?”
Nenek
: >,< wajah kesal “Yah bayinyalah,
kan kamu mau melahirkan?”,
Ibu
: “Oh iyah nek, saya lupa,”.
Nenek
: :-O , >,<bodoh !!!!!!!!!!
Akhirnya
ibukupun melanjutkan menarik nafas dan mengeluarkan nafas bahasa gaulnya Ngeden
hahahaha, nenekpun terus menyemangati “ayoo
nak,, keluarkan , tarik nafas perlahan, jangan digojek dan digoyang , ayoo
sedikit lagi, ya, yaaa, yaa, mulai keluar ayoo,, sedikit lagiii, dan
aaaaahhhhhhh gooolllll !!!!” , ayah melihat nenek dengan wajah sedikit aneh
, sambil berkata dalam hati “ini dukun
aneh, mau ngelahirin aja kaya sepak bola pake segala gool dan yg heranya lagi
mau melakukan persalinan pake chelse football club, kayanya emang salah manggil
dukun nih, “ >,<,,, hahahahahaha, namun ayah sudah tak
memperdulikanya lagi karena anaknya sudah lahir dan itulah kisah tragis
kelahiran gue, yang sedikit aneh, inilah catatan hidup gue yang baru mau gue
mulai, gue jun kelahiran dukun beranak sejagat. Hahahahaha.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar